✔ Bahan Simposium Guru Pendidikan Dasar Kesharlindungdikdas Tahun 2019

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2019, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan akan menyelenggarakan aktivitas Simposium Guru Pendidikan Dasar Tahun 2019 dengan tema "Guru Penggerak Indonesia Maju", Yang dilaksanakan pada tanggal 28 November s.d I Desember 2019 di Hotel Swiss-Bellinn Jakarta JI. Benyamin Suaeb Blok D6, Complex Springhill - Kemayoran, Kelurahan Pademangan Timur, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, DKI Jakarta.  

Peserta aktivitas ialah 250 orang guru SD dan Sekolah Menengah Pertama yang mencakup finalis Pemilihan Guru Pendidikan Dasar Berprestasi tahun 2019, finalis Olimpiade Guru Pendidikan Dasar Berprestasi tahun 2019, finalis Perlombaan lnovasi Pembelajaran Guru Pendidikan Dasar tahun 2019, akseptor Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan dan perwakilan Kelompok Kerja Guru (KKG) serta Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).



Hari ke 1 (Pembukaan)

Oleh Kasubid Kesharlindung, Bapak Edy Tejo Prakoso, SH, MM.
Dalam sambutannya ia memberikan bahwa Mas Mentri telah mewacanakan konsep merdeka mencar ilmu bagi setiap peserta didik di sekolah. Maka perlu ada upaya yang optimal dari guru untuk melaksanakan penemuan sekecil apapun di dalam kelasnya, untuk memperlihatkan kemerdekaan berpikir kepada peserta didik dalam pembelajaran di kelas.



Hari ke 2 

Materi 1
Judul Materi: Guru Sebagai Penggerak Indonesia Maju
Pemateri oleh: Prof. Anita Yus (Universitas Negeri Medan)

Seorang guru profesional harus bisa mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi. Guru juga harus bisa menjadi pencetus perubahan, alasannya sebagai guru di kurun 21, sudah sepatutnyalah seorang guru mempunyai 12 kompetensi dan huruf berikut ini:
1. Beradaptasi
2. Percaya diri
3. Berkomunikasi
4. Bekerja dalam tim
5. Pembelajar berkelanjutan
6. Berimajinatif
7. Kepemimpinan
8. Berorganisasi
9. Inovatif
10. Komitmen
11. Ber-online
12. Ambil serpihan dalam perkembangan
Selain itu, guru juga diperlukan sanggup menjadi sampel Indonesia Maju dari sebuah kelas yang menjadi temptnya mengajar. Dengan demikian, nantinya guru akan sanggup berperan menjadi pengajar, katalisator, penjaga gawang, fasilitator, dan penghubung. 
Membuat karya tulis ialah kewajiban bagi guru, alasannya bagaimana guru bisa mengoreksi goresan pena peserta didiknya bila gurunya sendiri belum bisa dengan baik dalam membuat karya tulis. 
Salah satu indikator cerdasnya emosi seseorang, baik itu guru maupun peserta didik yaitu tidak marah-marah. Terkadang murka memang dibutuhkan dalam mendidik, namun marah-marah harus dibuang jauh-jauh dalam metode pembelajaran di kelas.
Konsep merdeka mencar ilmu dari Mas Mentri sangat relevan esensinya dengan konsep pendidikan dari Ki Hajar Dewantara. Merdeka mencar ilmu bertujuan untuk menetapkan tujuan belajar, menentukan prioritas, dan menentukan/melakukan penilaian diri.
Dalam teori Quantum Teaching yaitu dikatakan bahwa mendidik diibaratkan mirip membuka tutup gelas, artinya seorang guru diperlukan bisa membuat peserta didiknya tidak menutup diri. Bagi peserta didik di kurun 21 ini, peserta didik harus diupayakan mempunyai tiga kecakapan, yaitu 1) learning and inovation, 2) live and carreer skils, 3) digital literasi. 
Dalam konsep pendidikan perlu adanya implementasi dari tri sentra pendidikan (keluarga, masayaarakat, dan sekolah) secara serius, optimal, dan konsisten, sehingga terjadinya relevansi yang berkesinambungan antara unsur-unsur pedidikan tersebut. Seluruh komponen pencetus untuk Indonesia maju harus mempunyai pandangan yang sama, yaitu dengan cara mengubah mindset untuk berpikir faktual yang dimulai dari diri sendiri.



Materi 2

Judul Materi: Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Konteks Tantangan Pendidikan
Pemateri Oleh: Dr. Anas M Adam, M.Pd.

Beberapa unsur huruf adalah:
1. Sikap
2. Emosi
3. Kepercayaan
4. Kebiasaan dan kemauan
5. Konsep diri
Untuk menanamkan unsur huruf tersebut sehingga menjadi faktual bagi peserta didik memang mempunyai tantangan yang luar biasa sulit, alasannya terhadang dengan beberapa hal, diantaranya efek budaya, kurangnya kiprah masayaarakat, dan kurangnya kiprah orang tua.
Masih di hari yang sama, kami kedatangan Bapakk. Dirjen GTK. Supriano, M.Ed., ia lngsung mmberikan sambutan dan arahannya kpd para guru peserta simposium. Beliau memberikan bahwa indikator kesuksesan seorang peserta didik yaitu bisa berkreativitas dan berinovasi. Yang hrs diperhatikan bagi generasi yang hidup di era ini ialah bahwa pekerjaan yang berulang-ulang (rutinitas) akan sanggup dengan gampang digeser oleh teknologi. Namun, teknologi tidak akan mungkin sanggup menggantikan kiprah guru sebagi pendidik. Untuk memunculkan perilaku kritis pada siswa, guru harus bisa menstimulus kemampuan siswa dalam bertanya dan mnjawab prtanyaan, serta menentukan metode pertanyaan yang sempurna bagi siswa. Seorang guru hrs selalu berupaya untuk melaksanakan perubahan bertahap supaya menjadi lebuh baik. Selain itu ia juga menyampaikan, guru hrs mmpu mengidentifikasi minat dan potensi siswa, sehingga bila siswa tdk menyukai pelajaran seni namun ia menyukai pelajaran matematika, maka lakukanlah pembelajaran seni yang mengkaitkannya dengan matematika. Guru BK tidak lagi berprioritas pada duduk kasus yang terdapat pada peserta didik, namun potensi apa yang dimiliki peserta didik trsebut, sehingga sanggup dikembangkan.



Materi 3

Judul Materi: Pemberdayaan Guru Menyongsong Era Industri 4.0
Pemateri: Prof. Abdorrakhman Gintings (Guru Besar Uninus Bandung)

Beliau mengawali pemaparannya dengan mengutip perkataan dari Sayyidina Ali, "ajarkan anakmu ilmu yang sesuai dengan zamannya".
Maka, jangan batasi ilmu kepada peserta didik sebatas yang diketahui oleh guru saja, alasannya pendidikan di zaman ini bukan untuk kita, tapi untuk generasi emas Indonesia yang akan hidup di masa yang akan datang.
Setiap insan lahir membawa potensi, bukan kompetensi. Oleh alasannya itu, guru hrs bisa menyesuaikan pemikirannya dengan zaman yang sedang berlangsung. Sekarang dunia sdh memasuki era Internet Of Things, maka biarkan siswa menemukan pengetahuannya sendiri (student center), dengn cara memanfaatkan internet secara bijak. Karena guru untuk murid, bukan murid untuk guru. Guru harus tulus dn berkualitas. 
Di dalam profesinya, seorang guru harus fokus kpd beberapa hal yaitu, 1) apa yang diajarkan, 2) bagaimana mengajarknnya, 3) bagaimana gaya mengajarnya, 4) bagaimana menilai. Guru hrs selalu mmbutuhkan kritik untuk menjadi kreatif, selalu mncoba pendekatan gres dalam mengajar supaya selalu inovatif. Guru cukup fokus kpd yang inti dalam pembelajaran trsebut, maka akan berdampak besar pada yang lain. Daĺam menilai peserta didiknya, guru hrs bisa menyesuaikan dengan huruf dan potensi peserta didiknya, dihentikan menyeragamkan (pukul rata). Yang boleh diseragamkan hanya ilmu dasarnya saja. 
Zaman akan selalu berubah, setiap orang ada zamannya, dan setiap zaman ada orangnya. Maka guru hrs bijak dalam mendidik setiap siswanya. Harus efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas, shingga pembelajaran akan mnjdi produktif.



Materi 4

Judul Materi: Peningkatan Mutu Guru Melalui Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
Pemateri: Prof. Dewa Komang Tantra


Dari masa ke masa lahir banyak sekali macam generasi manusia. Di antaranya generasi ke 1 (baby boomers) yang lahir di era 1960an, generasi ke 2 (generasi x) yang lahir di era 1961-1980, generasi ke 3 (generasi Y) yang lahir di era 1981-1994), generasi ke 4 (generasi z) yang lahir di era 1995-2010, dan generasi ke 5 (generasi alpha) yang lahir tahun 2010 hingga sekarang. Masing-masing generasi tesebut mempunyai ciri khas yang berbeda, sehingga habbitnya pun berbeda. Guru zaman kini hrs mmpu menghadapi dan menangani generasi Z dan di atasnya dengan cara yang sesuai dan tepat. 

Berpikir tingkat tinggi bukan hanya melalui ranah kognitif saja, melainkan juga melalui afeksi dan konasi (psikomotor). Dalam ranah afeksi diperlukan siswa bisa menhayati apa yang dia lakukan. Begitu juga dalam ranah konasi, siswa sebaiknya bisa mencapai tahapan mendesain suatu produk sehingga keinginan siswa bisa membuat suatu karya pun sanggup tercapai.


Materi 5

Judul Materi: Peran Strategis Guru Dalam Meningkatkan SDM Indonesia Unggul
Pemateri: Sumarna Surapranata, Ph.D.

Tiga macam kiprah guru yaitu, 1) guru sebagi penyiar (hanya menyampaikan), 2) guru sebagai pesulap (hanya mendemonstrasikan), 3) guru sebagai pemandu (hanya menjelaskan). Agar pembelajaran di kelas menjadi hidup, bahkan siswa bisa menjadi central dalam pembelajaran, maka guru harus bisa mempunyai kiprah lebih dari tiga kiprah tersebut. Kondisi pendidikan di banyak sekali tempat di indonesia sangat kontradiksi, baik itu secara materil maupun kondisi moril atau kondisi sosial masayaarakatnya, ada yang sangat tertinggal, ada pula yang sudah jauh berkembang. 
Seorang guru harus mau berguru, haus ilmu, dan senantiasa berdiskusi dengan siapapun.



Penutupan
Oleh Dr. Praptono (Direktur Pembinaan Guru Dikdas) 

Pada sambutannya, Bapak Direktur menyampaikan bahwa konsep merdeka mencar ilmu yang diwacanakan oleh Mas Mentri harus segera diwujudkan oleh para guru di sekolah. Guru juga harus mengutamakan potensi peserta didik dalam pembelajaran di kelas. Guru harus bisa memprediksi kondisi kehidupan insan 20 s/d 40 tahun yang akan datang, guna mempersiapkan generasi emas Indonesia yang mempunyai multi skill. Guru juga hrs bisa menstimulus peserta didik untuk mmpu berinovasi dan berkreativitas.
Demikian resume ini saya tulis, sebagai amanah bagi saya untuk menyampaikannya kepada yang lain, sesuai dengan apa yang saya serap selama aktivitas berlangsung. Semoga sanggup menjadi isu yang bermanfaat bagi teman-teman semuanya. 

Untuk Power Point Materi Silahkan Unduh Pada Link yang sudah Kami siapkan dibawah ini :

(Unduh Disini) Pemberdayaan Guru Industri 4.0
(Unduh Disini) Hakekat Perubahan MARLOCK

(Unduh Disini) Guru Sebagai Penggerak Perubahan Indonesia Maju
(Unduh Disini) Karakter Simposium Guru 2019
(Unduh Disini) Peran Strategis Guru dalam Meningkatkan SDM
(Unduh Disini) Peningkatan Mutu Guru


Dirangkum Oleh : (Pak Dinar - SMPIT Raudhatul Jannah Cilegon-Banten)

Belum ada Komentar untuk "✔ Bahan Simposium Guru Pendidikan Dasar Kesharlindungdikdas Tahun 2019"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel