✔ Bahan Tes Karakteristik Langsung (Tkp) Aspek Iktikad Diri

Setiap hari, kita dihadapkan pada banyak sekali pilihan. Setiap hari pula kita menciptakan keputusan, baik keputusan kecil maupun keputusan besar. Rasa percaya diri yang proporsional (tidak berlebihan) akan membantu kita dalam menentukan satu pilihan terbaik sesudah melalui pertimbangan matang, di antara banyak sekali pilihan yang ada. Oleh lantaran itu, tes TKP CPNS menguji aspek kepercayaan diri dengan tujuan untuk mengukur tingkat rasa percaya terhadap diri sendiri terutama ketika mengambil keputusan, maupun pada ketika menghadapi hal penting lainnya.

TIPS:

• Pahamilah insan harus berusaha sebaik-baiknya, namun hasil final ditentukan oleh Tuhan.
• Setelah berusaha sebaik mungkin, yakinlah bahwa Tuhan akan memperlihatkan hasil yang terbaik.
• Tidak perlu takut dengan hal yang belum terjadi, yang sudah terjadi, maupun yang sedang terjadi.
• Hasil yang tidak sesuai dengan cita-cita bukanlah final segalanya, Anda tetap harus berdiri dan memperbaiki diri.

Contoh

1. Saya telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin sebelum melaksanakan presentasi laporan pertanggungjawaban di kantor esok hari. Oleh lantaran itu, Saya ...
1. Yakin dengan niscaya bahwa besok presentasi saya berjalan dengan baik.
2. Cemas, memikirkan andai saja esok presentasi saya kurang lancar.
3. Tidak mungkin presentasi saya tidak lancar apabila sudah tepat persiapannya.
4. Pasrah saja apabila ada hambatan yang menciptakan presentasi saya nanti menjadi tidak lancar.
5. Mencari orang yang bertanggungjawab kalau presentasi Saya tidak lancar, niscaya ada orang yang iri atas keberhasilan Saya.

Jawaban : A 
Pembahasan: 
Saya telah mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin sebelum melaksanakan presentasi laporan pertanggungjawaban di kantor esok hari. Oleh lantaran itu, Saya ...

1. Yakin dengan niscaya bahwa besok presentasi saya berjalan dengan baik. 
   Skor 5:
   Menunjukkan perilaku percaya diri.
2. Cemas, memikirkan andai saja esok presentasi saya kurang lancar. 
   Skor 2:
   Perlu dipahami bahwa kecemasan disikapi secara wajar.
3. Tidak mungkin presentasi saya tidak lancar apabila sudah tepat persiapannya. 
   Skor 4:
   Menunjukkan perilaku percaya diri yang berlebihan sehingga sanggup mengarah ke perilaku sombong.
4. Pasrah saja apabila ada hambatan yang menciptakan presentasi saya nanti menjadi tidak lancar. 
   Skor 3:
   Menunjukkan perilaku kurang percaya diri dan kurang persiapan/rencana yang baik apabila dihadapkan dengan suatu kendala.
5. Mencari orang yang bertanggungjawab kalau presentasi Saya tidak lancar, niscaya ada orang yang iri atas keberhasilan Saya. 
   Skor 1:
   Menunjukkan perilaku tidak percaya diri.

2. Biasanya apabila Saya mematangkan planning kerja maka ...
1. Saya masih terus khawatir apakah planning tersebut sanggup berhasil.
2. Berhasil tidaknya tak lepas dari pihak lain juga.
3. Manusia berusaha sebaik-baiknya, Tuhan yang menentukan.
4. Bagaimanapun caranya planning kerja Saya harus berhasil dengan gemilang.
5. Saya minta pendapat orang lain terlebih dulu mengenai planning ini lantaran pendapat banyak orang lebih baik daripada pendapat satu orang.

Jawaban : C 
Pembahasan: 
Biasanya apabila Saya mematangkan planning kerja maka ...

1. Saya masih terus khawatir apakah planning tersebut sanggup berhasil. 
   Skor 1:
   Menunjukkan perilaku tidak percaya diri.
2. Berhasil tidaknya tak lepas dari pihak lain juga. 
   Skor 2:
   Perlu diwaspadai lantaran apabila planning kerja tidak berjalan sebagaimana mestinya maka akan cenderung mencari kambing hitam sebagai pe­ nyebabnya.
3. Manusia berusaha sebaik-baiknya, Tuhan yang menentukan. 
   Skor 5:
   Menunjukkan perilaku percaya diri.
4. Bagaimanapun caranya planning kerja Saya harus berhasil dengan gemilang. 
   Skor 4:
   Menunjukkan perilaku percaya diri, namun berlebihan.
5. Saya minta pendapat orang lain terlebih dulu mengenai planning ini lantaran pendapat banyak orang lebih baik daripada pendapat satu orang. 
   Skor 3:
   Menunjukkan perilaku percaya diri dengan mempertimbangkan orang lain, namun perlu dipahami bahwa banyak pendapat yang dikemukakan disikapi sebagai alternatif cara/rencana.

Bagikan Artikel ini