✔ Cara Mengatasi Anak Yang Suka Menggigit Temannya
Cara Mengatasi Anak yang Suka Menggigit Temannya - Yang namanya bawah umur atau balita tentunya sering melaksanakan hal yang aneh-aneh, disinilah orang bau tanah dituntut harus sanggup sabar.
Sebagian anak mungkin sering melaksanakan hal aneh berupa menggigit orang lain. Hal ini akan sangat merepotkan orang bau tanah sebab harus sibuk meminta maaf perihal kesalahan anaknya.
Anak Kecil | Photo credit: Flickr.com / AngryJulieMonday
Perlu diketahui, balita usia 1-3 tahun umumnya sangat ingin tau dan suka sekali menggigit obyek yang dipegangnya.
Baca Juga : 10 Penyebab Anak Susah Tidur Malam (Cara Mengatasinya)
Hal ini sanggup berlanjut dimana balita mungkin sanggup menggigit orang tua, abang ataupun temannya.
Kebiasaan anak yang suka menggigit ini sanggup Anda hilangkan secara perlahan. Apalagi bila anak masih berumur 1-3 tahun maka hal ini masih tergolong wajar.
Dimana balita mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi, selalu ingin tau pada setiap hal yang gres dilihatnya. Balita tentunya belum paham dengan apa yang dilakukannya, dirinya belum tahu bahwa menggigit orang lain yakni hal yang tidak baik.
Di sinilah tugas penting orang bau tanah mengajari anak untuk tidak menggigit orang lain, anak diberitahu bahwa menggigit akan menyakitkan orang lain. Perlu waktu dan kesabaran untuk mengubah kebiasaan anak.
Rasa ingin tau pada balita menjadi motivasi menggigit, balita ingin melihat jawaban orang-orang dari tindakannya, apakah marah, kaget, tertawa, menangis, atau lainnya.
Baca Juga : Bahaya Membully Anak Bagi Ibu Sendiri
Balita menggigit sanggup juga sebagai mulut rasa murka atau ngambeknya. Dimana balita yang masih kesulitan dalam menjelaskan kondisi emosi mereka, maka tindakan yang dilakukannya yakni menggigit.
Balita juga menggigit ketika merasa tidak diperhatikan, tidak ditanggapi (diabaikan) atau semacamnya, menggigit menjadi sebuah cara balita untuk berkomunikasi semoga memperoleh perhatian.
Jika Anda memergoki si kecil menggigit orang lain (misalnya sahabat sebayanya), maka hal pertama yang harus Anda lakukan yakni “jangan panik”. Anda harus tetap berifikir jernih.
Hindari memarahi anak, termasuk berteriak kepadanya. Hal yang terbaik dilakukan yakni menjauhi anak dari orang yang digigitnya.
Intinya buat kondisi terkendali, tidak perlu marah-marah sebab menciptakan kondisi lebih buruk.
Buatlah kondisi tenang, sesudah kondisi damai kembali maka barulah menanyakan anak mengapa dirinya menggigit orang lain.
Baca Juga : Sistem pembelajaran ICARE
Berilah anak pengertian bahwa perbuatannya tidak baik, salah satu caranya yaitu menunjukkan bekas gigitannya yang menyakiti orang lain.
Jika anak merenungkannya dan sanggup memahaminya maka sangat bagus. Sehingga anak nantinya tidak lagi mengulangi perbuatannya itu.
Mengajarkan anak tentunya butuh waktu usang dan harus sabar. Mengajarkan anak juga hanya sanggup dilakukan secara perlahan.
Oleh sebab itu, ketika suasana sedang baik maka orang bau tanah sanggup bertahap mengajarkan anak hal-hal yang penting, menyerupai dihentikan menggigit orang lain.
Anak diberitahu bahwa menggigit akan sangat menyakiti orang lain. Jika anak Anda masih berumur 1-2 tahun maka sanggup menunjukkan empeng untuk mengalihkan perhatiannya yang suka menggigit.
Jika anak belum sanggup mengeluarkan ekspresinya (unek-uneknya), orang bau tanah perlu mengajari anak untuk mengekspresikan dirinya, menyerupai ketika sedih, marah, butuh perhatian ataupun kesal. Hal ini akan mencegah anak meluapkan perasaannya dengan cara menggigit.
Anda sanggup menerapkan metode yang “sedikit memaksa” semoga anak tidak lagi suka menggigit temannya, caranya yaitu tidak menunjukkan apapun yang diingini anak bila menggigit. Orang bau tanah perlu menunjukkan warning mengenai hal ini secara terperinci pada anak, sehingga anak akan mulai berpikir bahwa tindakan menggigit itu sangat buruk.
Akan tetapi metode ini kemungkinan besar gagal bila anak dari dulu sudah terlalu dimanja. Dimana anak yang terlalu dimanja akan susah untuk diajak berpikir.
Orang bau tanah harus mengetahui gejala anak yang ingin menggigit, menyerupai mata anak terlihat melotot, emosi, menggeretakkan gigi, diri anak terlihat tegang dan semacamnya.
Jika Anda melihat tanda-tandanya maka jauhkan anak dari teman-teman sebayanya, bawa anak ke lokasi yang sepi dan tenangkan jiwa anak.
Ajarkan anak cara mengungkapkan perasaannya, dimana balita belum bakir menyampaikan apa yang dipikirkannya sehingga menggigit menjadi cara dirinya untuk menandakan perasaannya.
Jika anak belum bakir berbicara maka ketika dirinya terancam dan ingin membela diri, ia akan menggigit sebagai cara untuk membela diri, tujuannya semoga orang yang digigit akan menjauh.
Adapun bila anak sudah sanggup berbicara untuk mengusir orang yang menganggunya, maka anak tidak lagi perlu menggigit.
Hal-hal lainnya yang perlu diajari pada anak:
Orang bau tanah harus mempunyai waktu berkualitas yang lebih banyak bersama anak, ini penting untuk membangun komunikasi intens antara orang bau tanah dan anak, dimana pada masa-masa bersama ini orang bau tanah sanggup mengajarkan banyak hal berkhasiat pada anak.
Sumber dan rujukan :
Sebagian anak mungkin sering melaksanakan hal aneh berupa menggigit orang lain. Hal ini akan sangat merepotkan orang bau tanah sebab harus sibuk meminta maaf perihal kesalahan anaknya.
Perlu diketahui, balita usia 1-3 tahun umumnya sangat ingin tau dan suka sekali menggigit obyek yang dipegangnya.
Baca Juga : 10 Penyebab Anak Susah Tidur Malam (Cara Mengatasinya)
Hal ini sanggup berlanjut dimana balita mungkin sanggup menggigit orang tua, abang ataupun temannya.
Kebiasaan anak yang suka menggigit ini sanggup Anda hilangkan secara perlahan. Apalagi bila anak masih berumur 1-3 tahun maka hal ini masih tergolong wajar.
Dimana balita mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi, selalu ingin tau pada setiap hal yang gres dilihatnya. Balita tentunya belum paham dengan apa yang dilakukannya, dirinya belum tahu bahwa menggigit orang lain yakni hal yang tidak baik.
Di sinilah tugas penting orang bau tanah mengajari anak untuk tidak menggigit orang lain, anak diberitahu bahwa menggigit akan menyakitkan orang lain. Perlu waktu dan kesabaran untuk mengubah kebiasaan anak.
Rasa ingin tau pada balita menjadi motivasi menggigit, balita ingin melihat jawaban orang-orang dari tindakannya, apakah marah, kaget, tertawa, menangis, atau lainnya.
Baca Juga : Bahaya Membully Anak Bagi Ibu Sendiri
Balita menggigit sanggup juga sebagai mulut rasa murka atau ngambeknya. Dimana balita yang masih kesulitan dalam menjelaskan kondisi emosi mereka, maka tindakan yang dilakukannya yakni menggigit.
Balita juga menggigit ketika merasa tidak diperhatikan, tidak ditanggapi (diabaikan) atau semacamnya, menggigit menjadi sebuah cara balita untuk berkomunikasi semoga memperoleh perhatian.
Jika Anda Mendapati Anak Anda Menggigit
Jika Anda memergoki si kecil menggigit orang lain (misalnya sahabat sebayanya), maka hal pertama yang harus Anda lakukan yakni “jangan panik”. Anda harus tetap berifikir jernih.
Hindari memarahi anak, termasuk berteriak kepadanya. Hal yang terbaik dilakukan yakni menjauhi anak dari orang yang digigitnya.
Intinya buat kondisi terkendali, tidak perlu marah-marah sebab menciptakan kondisi lebih buruk.
Buatlah kondisi tenang, sesudah kondisi damai kembali maka barulah menanyakan anak mengapa dirinya menggigit orang lain.
Baca Juga : Sistem pembelajaran ICARE
Berilah anak pengertian bahwa perbuatannya tidak baik, salah satu caranya yaitu menunjukkan bekas gigitannya yang menyakiti orang lain.
Jika anak merenungkannya dan sanggup memahaminya maka sangat bagus. Sehingga anak nantinya tidak lagi mengulangi perbuatannya itu.
Didiklah Anak Bahwa Mengigit Orang Lain Itu Tidak Baik
Mengajarkan anak tentunya butuh waktu usang dan harus sabar. Mengajarkan anak juga hanya sanggup dilakukan secara perlahan.
Oleh sebab itu, ketika suasana sedang baik maka orang bau tanah sanggup bertahap mengajarkan anak hal-hal yang penting, menyerupai dihentikan menggigit orang lain.
Anak diberitahu bahwa menggigit akan sangat menyakiti orang lain. Jika anak Anda masih berumur 1-2 tahun maka sanggup menunjukkan empeng untuk mengalihkan perhatiannya yang suka menggigit.
Jika anak belum sanggup mengeluarkan ekspresinya (unek-uneknya), orang bau tanah perlu mengajari anak untuk mengekspresikan dirinya, menyerupai ketika sedih, marah, butuh perhatian ataupun kesal. Hal ini akan mencegah anak meluapkan perasaannya dengan cara menggigit.
Anda sanggup menerapkan metode yang “sedikit memaksa” semoga anak tidak lagi suka menggigit temannya, caranya yaitu tidak menunjukkan apapun yang diingini anak bila menggigit. Orang bau tanah perlu menunjukkan warning mengenai hal ini secara terperinci pada anak, sehingga anak akan mulai berpikir bahwa tindakan menggigit itu sangat buruk.
Akan tetapi metode ini kemungkinan besar gagal bila anak dari dulu sudah terlalu dimanja. Dimana anak yang terlalu dimanja akan susah untuk diajak berpikir.
Orang bau tanah harus mengetahui gejala anak yang ingin menggigit, menyerupai mata anak terlihat melotot, emosi, menggeretakkan gigi, diri anak terlihat tegang dan semacamnya.
Jika Anda melihat tanda-tandanya maka jauhkan anak dari teman-teman sebayanya, bawa anak ke lokasi yang sepi dan tenangkan jiwa anak.
Hal Penting Lainnya
Ajarkan anak cara mengungkapkan perasaannya, dimana balita belum bakir menyampaikan apa yang dipikirkannya sehingga menggigit menjadi cara dirinya untuk menandakan perasaannya.
Jika anak belum bakir berbicara maka ketika dirinya terancam dan ingin membela diri, ia akan menggigit sebagai cara untuk membela diri, tujuannya semoga orang yang digigit akan menjauh.
Adapun bila anak sudah sanggup berbicara untuk mengusir orang yang menganggunya, maka anak tidak lagi perlu menggigit.
Jika balita kurang menerima perhatian, mungkin dirinya akan mencari perhatian dengan cara menggigit.
Hal-hal lainnya yang perlu diajari pada anak:
- Jika anak bertingkah laris manis dan baik maka berikan kebanggaan atas perilakunya, cara ini sanggup membantu untuk menghilangkan impian menggigit.
- Ajarkan cara mengungkapkan perasaan. Contohnya memeluk dan mencium untuk mengungkapkan rasa kasih sayang.
- Contoh lainnya, ketika ingin mencari perhatian maka caranya sanggup dengan mencolek atau menarik ujung baju.
- Jika anak tidak ingin ada orang didekatnya, maka anak sanggup mendorong pelan orang tersebut (tidak perlu menggigitnya).
- Untuk mengalihkan kebiasaan menggigit maka berikan acara pada anak menyerupai bermain di taman atau tempat-tempat yang menyenangkan, membantu Ibu memasak, berenang atau lainnya.
Orang bau tanah harus mempunyai waktu berkualitas yang lebih banyak bersama anak, ini penting untuk membangun komunikasi intens antara orang bau tanah dan anak, dimana pada masa-masa bersama ini orang bau tanah sanggup mengajarkan banyak hal berkhasiat pada anak.
Sumber dan rujukan :
- https://id.theasianparent.com/cara-hentikan-kebiasaan-anak-suka-menggigit
- https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/mengatasi-anak-suka-menggigit/
- https://www.haibunda.com/parenting/20190115110210-62-31838/4-langkah-mudah-menghentikan-kebiasaan-si-kecil-yang-suka-menggigit
Belum ada Komentar untuk "✔ Cara Mengatasi Anak Yang Suka Menggigit Temannya"
Posting Komentar