✔ Bahan Tes Karakteristik Langsung (Tkp) Aspek Kejujuran

Pada tes TKP CPNS, aspek kejujuran dipakai untuk mengukur tingkat kejujuran sesuai norma agama yang dianut. Hal ini terindikasi dari:

• ketulusan hati Anda dalam perbuatan,
• selalu berkata yang benar,
• tidak melaksanakan kecurangan, baik itu yang besar maupun yang kecil.
  Contoh kecurangan-kecurangan kecil ibarat mencurangi waktu kerja dan mencurangi penggunaan akomodasi kantor. Sementara pola kecurangan-kecurangan besar ibarat korupsi, suap-menyuap, rekayasa kasus, menjual aset negara, mark-up nilai proyek, pemufakatan jahatan, dan lain-lain.

TIPS:

• lkuti gerakan pemerintah: Berani jujur itu hebat!
• Biasakan berbuat jujur, alasannya yaitu hidup Anda akan lebih tenang.
• Pahamilah kalau Anda mulai terpengaruhi melaksanakan kecurangan-kecurangan kecil, sering kali alasannya yaitu terbiasa maka muncul dorongan melaksanakan kecurangan-kecurangan besar.
• Kejujuran sangatlah penting, alasannya yaitu setiap tindakan niscaya akan diminta pertanggungjawabannya baik selagi masih di dunia atau nanti kalau sudah di akhirat.

Contoh

1. Hampir setiap hari, sebagian besar rekan kerja di kantor pulang lebih awal darijam kerjayang seharusnya. Melihat hal tersebut, tindakan Saya yaitu ...
1. Saya melakukannya demi masih dianggap pertemanannya.
2. Sudah menjadi hal yang biasa alasannya yaitu terjadi hampir setiap hari dan banyak yang melakukannya, sehingga mestinya bisa dimaklumi.
3. Banyak yang melakukannya sehingga tidak apa-apa kalau Saya juga melakukannya.
4. Saya akan tetap mengikuti hukum yang berlaku sehingga pulang sesuai jam kerja.
5. Saya tidak akan melakukannya biar dinilai sebagai pegawai yang paling rajin oleh atasan.

Jawaban : D 
Pembahasan: 
Hampir setiap hari, sebagian besar rekan kerja di kantor pulang lebih awal darijam kerja yang seharusnya. Melihat hal tersebut, tindakan Saya yaitu ...

1. Saya melakukannya demi masih dianggap pertemanannya. 
   Skor 3:
   Terkadang berawal dari solidaritas pertemanan, Anda bisa menyelami atas dasar apa rekan-rekan kerja melaksanakan hal itu. Barulah ambil cara biar bisa menyadarkan rekan-rekan biar meninggalkan hal yang tidak baik itu. Namun, bukan berarti tindakan ini tanpa risiko kalau Anda tidak bisa mengendalikan diri, alasannya yaitu Anda bisa terjerumus.
2. Sudah menjadi hal yang biasa alasannya yaitu terjadi hampir setiap hari dan banyak yang melakukannya sehingga mestinya bisa dimaklumi. 
   Skor 1:
   Menganggap hal yang tidak baik menjadi suatu hal yang sudah wajar, semakin usang akan menciptakan Anda juga akan terdorong melakukannya.
3. Banyak yang melakukannya sehingga tidak apa-apa kalau Saya juga melakukannya. 
   Skor 2:
   Banyak yang melaksanakan terkadang bukan menjadi alasan yang baik kita mengikuti tindakan lebih banyak didominasi tersebut. Mestinya setiap tindakan tetap dipertimbangkan baik dan buruknya, bukan dari banyak atau sedikit pelakunya.
4. Saya akan tetap mengikuti hukum yang berlaku sehingga pulang sesuai jam kerja. 
   Skor 5:
   Pegawai yang baik akan selalu menjalankan hukum yang berlaku di tempatnya bekerja.
5. Saya tidak akan melakukannya biar dinilai sebagai pegawai yang paling rajin oleh atasan. 
   Skor 4:
   Menjadi pegawai yang baik memang suatu keharusan, namun hindari mengharapkan pamrih.

2. Suatu hari pada ketika penerimaan CPNS, Saya dihubungi oleh seorang oknum yang mengaku salah satu panitia seleksi penerimaan CPNS. Dalam pembicaraan, sepertinya orang tersebut mengatakan pemberian biar bisa diterima menjadi PNS dengan cara mengatakan sejumlah dana yang ditetapkan. Sikap Saya yaitu ...
1. Tanpa ragu, Saya menolaknya alasannya yaitu ingin diterima sebagai PNS dengan cara yang sah, dan resmi.
2. Dihubungi oleh panitia seleksi penerimaan CPNS yaitu momentum yang langka, maka Saya akan mendapatkan anjuran tersebut. Apalagi persaingan tes CPNS populer sangat ketat.
3. Mempertimbangkan terlebih dahulu, kalau ada waktu akan Saya komunikasikan dengan keluarga siapa tahu ada keluarga yang mau membantu mengenai dana tersebut.
4. Pada tes CPNS yang Saya ikuti ini sebisa mungkin Saya lakukan dengan cara resmi terlebih dahulu.
5. Segera meminta pertimbangan keluarga atau orang yang berpengalaman dalam hal tes CPNS.

Jawaban : A 
Pembahasan: 

Suatu hari pada ketika penerimaan CPNS, Saya dihubungi oleh seorang oknum yang mengaku salah satu panitia seleksi penerimaan CPNS. Dalam pembicaraan, sepertinya orang terse but mengatakan pemberian biar bisa diterima menjadi PNS dengan cara mengatakan sejumlah dana yang ditetapkan. Sikap Saya yaitu ...

1. Tanpa ragu, Saya menolaknya alasannya yaitu ingin diterima sebagai PNS dengan cara yang sah, dan resmi. 
   Skor 5:
   Menunjukkan Anda yaitu eksklusif yang mempunyai prinsip.
2. Dihubungi oleh panitia seleksi penerimaan CPNS yaitu momentum yang langka, maka Saya akan mendapatkan anjuran tersebut. Apalagi persaingan tes CPNS populer sangat ketat. 
   Skor 1:
   Panitia seleksi yang baik tentunya harus mengikuti hukum yang ada, yaitu tidak ada kekerabatan dengan peserta tes. Hubungan yang terjadi selama proses seleksi apalagi mengarah pada tindakan yang tidak baik maka bisa dipastikan itu hanya penipuan. Anda semestinya bisa berpikir alasannya yaitu pola ini sudah banyak terjadi dan mengantisipasi hal-hal yang demikian meskipun tidak harus mengalami sendiri.
3. Mempertimbangkan terlebih dahulu, kalau ada waktu akan Saya komunikasikan dengan keluarga siapa tahu ada keluarga yang mau membantu mengenai dana tersebut. 
   Skor 2:
   Berpikir sebelum bertindak sangat dianjurkan dalam hal ini. Pikirkan juga risiko dari tindakan yang akan Anda ambil, contohnya ada unsur penipuan dari orang yang menghubungi Anda, lilitan hutang alasannya yaitu pemberian dana, atau hidup menjadi tidak tenang.
4. Pada tes CPNS yang Saya ikuti ini sebisa mungkin Saya lakukan dengan cara resmi terlebih dahulu. 
   Skor 4:
   Jika hal ini yaitu tindakan yang gres bisa Anda lakukan ketika ini, tidak masalah. Ke depannya pikirkan lagi, jangan hingga niat yang tidak baik mengotori perjuangan Anda.
5. Segera meminta pertimbangan keluarga atau orang yang berpengalaman dalam hal tes CPNS. 
   Skor 3:
   Apabila tidak bisa memikirkan penyelesaian suatu dilema secara sendiri maka ado baiknya meminta pertimbangan dari orang lain yang dipercaya, tentunya mempunyai keahlian di bidang yang Anda tanyakan.

Bagikan Artikel ini